Monday, 17 February 2014

Cerita Duka Istri Tentara : Ayah Sudah Tidur di Surga



Cerita Duka Dua Istri TentaraAYAH SUDAH TIDUR DI SURGA

Peristiwa penembakan empat anggota TNI oleh sesama rekannya di Aceh beberapa waktu lalu, menyisakan duka mendalam bagi istri korban. 

KLIK - DetailDua bocah perempuan, Rani dan Reza (18 bulan) tampak asyik bermain di sebuah rumah di daerah Lawang (Jatim). Dengan wajah cerah, secerah suasana Sabtu (28/8) sore itu, mereka merangkak dan saling bercanda. Sang ibu, Utami Dewi (29), yang tinggal di rumah orang tuanya itu, sesekali tersenyum mendengar celotehan mereka.

"Sesudah kehadiran anak pertama, Sutan yang sekarang berumur lima tahun, saya dan suami ingin anak perempuan. Eh, enggak tahunya malah dapat anak kembar lelaki dan perempuan," ujarnya.

Dari nada suaranya yang terdengar getir, Utami tak bisa menyembunyikan perasaan duka. Apalagi, ditambah wajahnya yang sembab. Ia memang sangat bersedih setelah mendengar kabar sang suami, Serka Bambang Hariyanto yang bertugas di Aceh, meninggal karena ditembak rekannya sendiri.

BERUSAHA TERSENYUM 
Dikisahkan Utami, ia mendengar kabar duka ini Selasa (24/8). Pagi itu, guru SD ini bersiap-siap berangkat mengajar. "Entah mengapa, tiba-tiba saja seluruh badan saya jadi terasa dingin. Lalu, saya ambil jaket Mas Bambang."

Beberapa saat kemudian, tiga orang anggota TNI Yon Bek-Ang II Divisi II Kostrad, rekan suaminya, mendatangi rumah orang tuanya. Mereka menyampaikan kabar bahwa Bambang tewas di Aceh. Mendengar berita itu, Utami langsung histeris. "Saya lalu menangis dan menjerit. Enggak mungkin itu suami saya. Yang namanya Bambang banyak. Bukan suami saya yang meninggal," tutur Utami, seolah tak percaya.

Tanpa sadar, Utami terus menyebut nama suaminya. Sang ibu, Kasih (62), mencoba menenteramkan hatinya. "Tabah ya, Nduk. Jodoh kamu sama Bambang mungkin memang cuma sampai di sini," kata Kasih. Utami pun sadar, sang suami telah tiada. Dengan perasaan galau, Utami berharap segera menjumpai jenazah suaminya. Keterangan tentang kedatangan jenazah yang tak pasti, membuatnya semakin pilu.
KLIK - Detail
Menurut Utami, perwakilan TNI di Jakarta mengabarkan lewat telepon, jenazah akan datang pukul 21.00. Lantas, ada berita susulan yang mengabarkan bahwa jenazah Bambang dan Suyitno, rekan Bambang yang juga tewas dalam peristiwa itu, sempat tertahan di Pekanbaru. Akhirnya, jasad mereka tiba di lapangan terbang Juanda, Surabaya pada pukul 11.00 keesokan harinya.

Dengan hati galau, Utami menunggu kedatangan sang suami di rumah. Tepat pukul 13.00, Rabu (25/8), iring-iringan orang membawa peti mati suaminya menuju kediaman orang tua Utami. Utami menyambut sang suami dengan penuh ketabahan.

"Saat itu saya bertekad, enggak akan menangis. Saya sudah pernah janji sama Mas Bambang. Bila sesuatu terjadi, saya tidak akan menyambutnya dengan derai air mata.

Sekuat hati, saya berusaha tersenyum. Kamu sudah pulang, Mas! Cuma itu yang saya ucapkan terus menerus," papar Utami seraya memeluk pigura foto almarhum. Ibu tiga anak ini hanya ingin memeluk dan mencium suaminya untuk terakhir kali. Namun, keinginan itu tak sempat terwujud.

"Setelah disucikan, jenazah lalu dikafani. Saya hanya boleh melihat wajahnya. Seolah saya enggak percaya ia sudah tiada. Wajahnya bersih, seperti orang tidur dan sedang tersenyum," ujar Utami.

Kamu Luka hati??? Patah hati???

Luka hati? Semua orang pasti pernah merasakan. Anda juga pasti pernah. Bagi seseorang yang mengalami patah hati biasanya lebih senang menyendiri dan merenung dalam kesendiriannya. Kesedihan yang mendalam dapat memengaruhi kesehatan fisik.
Hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan sehingga timbullah sindrom patah hati. Ada pernyataan yang menyebutkan bahwa kesedihan karena luka hati dapat membunuh, ternyata itu dibenarkan.

Luka - Sindrom Patah Hati
Penyakit sindrom patah hati dikemukakan pertama kali pada tahun 1991 oleh seorang dokter di Jepang. Sindrom patah hati sering dikondisikan dan didominasi oleh gejala yang disebut serangan jantung. Penderita sering mengeluhkan sesak napas dan kelelahan parah akibat kesedihan yang mendalam.
Di Amerika contohnya, lebih dari 60 juta mencari pengobatan akibat depresi dan sakit karena mental yang disebabkan karena luka di hatinya. Perempuan khususnya sangat merasa terbebani jika mengalami patah hati. Seorang professor psikologi telah mempelajari hubungan antara perasaan sakit dan patah hati sangat masuk akal.
Penelitian di Kolombia menggunakan beberapa orang yang pernah mengalami rasa sakit hati karena perpisahan dengan mantan pacarnya. Mereka mengujinya dengan memperlihatkan foto mantan pasangan mereka. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa antara otak, hati, dan fisik tubuh saling memengaruhi. Penyebabnya adalah karena sebuah penolakan dan juga patah hati.
Sebuah contoh seseorang yang mengalami luka di hati dan berimbas pada patah hati yang juga telah mempengaruhi fisiknya. Ia seseorang yang menjalin hubungan selama 1 tahun dengan pacarnya yang telah mengalami putus sambung sebanyak 3 kali. Ia mengakui bahwa setiap kali putus selera makan mendadak hilang. Setiap bangun tidur mengalami rasa sesak. Rasa mual di perut menolak semua makanan yang masuk. Bahkan sakit maag yang tidak pernah melanda perutnya tiba-tiba dengan setia mendatangi perutnya.
Melihat kondisi fisik yang begitu parah, orang tuapun panik karena sudah dapat dikatakan mencapai kondisi yang parah. Rumah sakit pun perlu menjadi tempat rawat inap. Dengan keterpurukan tersebut, yang bersangkutan ingin bangkit dari lemahnya, ia pun mendekatkan diri kepada Tuhan. Cara itulah yang dapat memulihkan hatinya selama ini.
Lebih mengejutkan penelitian di Australia, seseorang yang telah ditinggal karena sebuah kematian memiliki resiko penyakit jantung 6 kali lebih besar. Bahkan jika rasa luka di hati lama dan mendalam dapat mengakibatkan kematian. Pada saat mengalami kesedihan mendalam tekanan darah akan meningkat, detak jantung semakin cepat, perubahan sistem kekebalan tubuh dan terbentuknya gumpalan sehingga menyumbat aliran darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Resiko terkena serangan jantung karena patah hati biasanya dapat terjadi pada orang yang berusia sekitar 30 tahun. Diyakini saat mengalami itu berlebihnya hormon stres saat itu. Stres yang timbul biasanya tekanan dalam diri orang tersebut dan rasa kesepian.

Luka - Beberapa Cara mengatasi Patah Hati
Ketika mengalami patah hati, mungkin anda akan mengalami kelesuan serta hidup yang tidak bersemangat. Ada beberapa cara untuk mengatasi sindrom patah hati yang menyerang luka di hati, seperti:
1.  Apabila kita mengalami kesedihan yang mendalam, dan tidak dapat makan, dan fisik pun menjadi lemah alangkah baiknya tidak menyimpan sendiri kesedihan tersebut, tetapi sebaiknya ada seseorang yang dapat kita percayai untuk menceritakan kesedihan kita. Dengan bercerita diharapkan dapat mencari solusi dan meredakan rasa luka di hati kita.
2.  Apabila sindrom patah hati benar-benar sudah mencapai taraf yang parah, sebaiknya perlu ke medis dan perlu dikonsultasikan pada seorang psikiater, karena ini menyangkut kejiwaan kita.
3.  Belajar menerima kenyataan dengan bantuan mengingat hal buruk tentang pasangan. Dengan mengingat hal itu, luka hati kita dapat terobati bahwa pasangan kita dahulu memang tidak pantas untuk bersama diri kita. Perlu menjadi pelajaran bahwa dalam mencintai seseorang sebaiknya tidak memberikan hati kita 100 persen kepada pasangan, karena saat kita mengalami kekecewaan akan mengalami drop yang mengakibatkan pada lemahnya fisik kita. Dengan kita memberikan hati kita tidak sepenuhnya, saat kita kecewa kita masih memiliki hati untuk bangkit.
4.  Selain menceritakan kisah kita kepada orang yang dapat dipercaya, jangan lupa kita masih memiliki Tuhan yang menciptakan kita. Curhatlah kepada-Nya, karena memang Dia yang mengetahui yang terbaik untuk kita. Dengan perpisahan dengan pasangan, tentunya Tuhan memberikan cobaan yang dapat membuat kita kembali mengingat-Nya bahwa diri kita tetap dijaga-Nya. Dengan belajar ikhlas, kita akan mengerti kalau memang hidup kita tidak berhenti sampai di situ saja. Hidup terus berlanjut, asalkan kita ikhlas dan tetap semangat untuk melanjutkan hidup kita dan harus meyakini Tuhan sudah menyiapkan seseorang yang terbaik untuk kita.

Mulai belajar menyembuhkan diri dari luka di hati, dapat dipelajari dengan diri sendiri seperti, kita harus mengakui bahwa kita mengalami sakit hati dan membutuhkan untuk sembuh. Selain itu kita menyalurkan emosi kita kepada Tuhan dengan doa. Selain ikhlas, kita juga harus mulai menerima dan memaafkan seseorang yang menyakiti kita.

Apabila hati kita terlalu mengalami patah hati yang cukup berat, sehingga hati kita tak dapat menerima, maka berpikirlah tentang Tuhan kita, bahwa betapa banyak pengampunan yang telah diberikanNya. oleh karena itu, kita sepatutnya mengampuni orang yang pernah memberikan luka pada kita atau dapat dikatakan kita lakukan semua ini demi Tuhan kita.
Setelah memaafkan, sering-seringlah berpikir tentang Tuhan. Apa yang dipikirkan pencipta kita tentang kita, pikiran-pikiran baik tentang diri kita dapat menyembuhkan patah hati, sehingga kita dapat tersenyum sedikit. Jangan lupa sifat negatif kita, jika kita berpikir tentang negatifnya kita, pikirkan bahwa Tuhan juga memikirkan sikap negatif kita, sehingga kita dapat termotivasi untuk memperbaiki sikap kita.

Cara-cara kesehatan untuk mengatasi patah hati seperti meditasi dapat dilakukan. Meditasi dapat dilakukan di ruangan tertutup yang cukup nyaman, tenang, dan udara yang baik. Dengan menggunakan pakaian yang longgar, tidak ketat dan nyaman untuk bersila dan tidak menggunakan alas kaki. Memejamkan mata dan menghirup udara ke dalam paru-paru dan perlahan hembuskan nafas melalui hidung.

Dalam bermeditasi tersebut dapat mengevaluasi hasil meditasi untuk mengatasi patah hati. Misalnya saat bermeditasi masih memikirkan masalah yang telah terjadi, itu artinya kita belum lepas dari masa lalu kita. Jika saat kita bermeditasi memikirkan bayangan yang belum terjadi, itu mengartikan kita masih memikirkan tentang hal yang belum terjadi. Jika saat bermeditasi dapat merasakan tubuh kita berada, merasakan sentuhan lantai, dan sentuhan jari kita artinya kita sudah dapat menerima apa yang terjadi sekarang.

Ada 2 pandangan mengenai masalah hati ini. Pandangan pertama adalah pandangan yang berorientasi pada masa lampau. Sedangkan pandangan kedua adalah pandangan yang berorientasi pada masa depan. Banyak yang mengalami trauma pada masa lalunya, sehingga berdampak buruk pada perilakunya sekarang.

Padahal setiap manusia bersifat bebas, sehingga tidak seharusnya bergantung pada apa yang telah melukainya. Ada juga seseorang yang sudah cemas pada sesuatu yang belum terjadi, sehingga terkadang seseorang tersebut memilih untuk pergi tetapi ada juga yang memilih untuk menghadapinya.

Sayangnya, banyak individu yang belum menyadari kalau kita tidak sedang hidup di masa lalu dan masa depan, tetapi sedang hidup di masa kini. Masa dimana hati seharusnya tidak dipupuk, tetapi melihat orang sekitar kita dengan nyata bahwa mereka dapat membantu kita untuk hidup kita.


Tanpa kita sadari, selama ini kita hanya bergelut pada luka di masa lalu kita dan sibuk memikirkan masa depan, sedangkan teman-teman yang sudah jelas ada di masa sekarang merasa kita abaikan. Dengan kejadian masa lalu yang buruk mendewasakan diri kita, masa lalu juga tidak selamanya buruk, tentunya ada masa lalu yang baik. Masa depan belumlah terjadi, sebaiknya kita menyiapkan diri kita untuk masa depan.

Ambisi dan Mimpimu adalah Samudra

"Aku peringatkan kalian terhadap kata
'nanti', karena kata ini telah banyak
menjebak para pelaku untuk terhalang
dari kebaikan dan menunda-nunda
proses perbaikan diri" - Ulama
Dear temanku yang tegar
dan berani...
Kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi di masa depan, jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya
menunggu.
Curahkanlah seluruh tenaga dan
pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat
ini.
Lakukanlah tugas sebaik-baiknya
selama kita memiliki waktu. Jangan
membiarkan waktu berlalu, dan
sia-sia.
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut,
tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah
selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda
apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang
luar biasa! Hindari selalu menunggu
motivasi untuk bergerak, tetapi
bergeraklah sekarang juga, dan dirimu
akan termotivasi dengan sendirinya!

Setiap insan manusia dilahirkan luar
biasa.
 
Kita semua sebenarnya diberi
kemampuan dan potensi yang besar dan
hebat.
Oleh sebab itu, kembangkanlah
setiap potensi yang ada semaksimal
mungkin, dan gunakan dengan tepat,
agar bermanfaat bagi sebanyak umat.

Kasus Psikologi : Fenomena Terlambat Nikah

Jomblo merupakan istilah yang ditujukan bagi orang yang masih sendiri dan tak mempunyai pasangan. Istilah ini popular digunakan para remaja dan masa dewasa untuk mereka yang masih single. Lantas bagaimana dengan orang yang telah berusia lanjut namun belum memiliki pasangan ataupun menikah. Inilah kasus psikologi yang masih dianggap sebelah mata padahal menyimpan masalah yang tidak ringan. Kesendirian akan membuat orang menjadi lebih rentan terhadap stres.
Lebih Baik Menikah
Bagaimanapun keadaannya, menikah itu merupakan sesuatu yang harus diniatkan oleh semua orang. Kalau tidak ada niat untuk menikah, bagi seorang muslim, keadaan ini akan membuat orang tersebut dianggap bukan umat Nabi Muhammad saw. Menikah itu merupakan upaya menutup peluang berbuat dosa. Bila dosa terus ditumpuk maka akan ada kebinasaan manusia. Tidak bisa dibenarkan bahwa menikah itu membuat biaya hidup semakin mahal sehingga tidak perlu menikah tetapi malah memilih melakukan seks bebas.

Seks adalah salah satu kebutuhan manusia dan salah satu pintu masuknya setan dengan sangat mudah. Menjaga kemaluan itu tidak mudah. Banyak orang yang telah mengetahui hukum agama tetap melakukan zina karena adanya dorongan untuk melakukan seks. Bila seks ini dilakukan dengan baik, ada nilai yang tidak ternilai baik dari sisi psikologis, spiritual, hingga kesehatan yang akan membuat orang-orang yang melakukannya menjadi lebih sehat mental dan fisik.

Seks bisa menghidarkan dari gejala flu sehingga orang-orang yang mendapatkan seks dengan baik akan terlihat lebih sehat. Namun, tidak sedikit orang yang berganti pasangan seks karena ia tidak menikah atau ia tidak bahagia dengan pernikahannya. Mereka lebih memilih menikmati seks yang tidak halal daripada mendapatkan seks dengan kadar sebagai ibadah. Seks yang mereka lakukan pasti tidak akan terasa nikmat seratus persen. Apalagi bagi orang-orang yang sudah tahu hukum agama. Perasaan dikejar dosa pasti akan mengganggu hati dan jiwanya.

Inilah mengapa pernikahan yang baik itu dibutuhkan. Memang seharusnya ada sekolah khusus yang mempersiapkan seseorang siap untuk menikah. Kalau mereka sudah tahu apa yang akan dihadapi, paling tidak mereka tahu bagaimana mengatasi masalah yang akan dihadapi nantinya. Memang tidak mudah menjadi pasangan suami istri yang harmonis dan tidak ada gangguan sama sekali. Berbagai masalah yang ada di dalam maupun di luar rumah akan menjadi sesuatu yang memberatkan.

Istri yang main perasaan dan suami yang main logika ketika memecahkan masalah, bisa menjadi sesuatu yang mendatangkan masalah tersendiri kalau mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Mungkin harus ada perjanjian yang membuat mereka ingat bahwa kehidupan ini betapapun beratnya harus dihadapi bersama. Film Marley and Me, bisa menjadi salah satu contoh bagaimana menghadapi masalah dalam rumah tangga.

Kalau setiap orang hanya memikirkan kepentingannya, tidak akan ada satu permasalahan. Namun, bila yang dikemukakan adalah kepentingan bersama, maka hal-hal yang akan membuat berat itu menjadi ringan. Tertawa dan tersenyum seharusnya menjadi salah satu fasilitas yang digunakan agar tidak membuat stres dan tekanan hidup menjadi penghalang untuk menjadi bahagia. Kalau masalah diikuti dengan tersenyum, maka tekanannya terasa ringan. Inilah yang membuat banyak orang menjadi sukses menghadapi masalah dalam pernikahannya.

Kalau hanya melihat masalah dari pasangan yang tidak bisa memecahkan masalah, pernikahan itu membuat banyak orang menjadi pesimis. Mereka menganggap bahwa menikah hanya akan menjadikan mereka masuk ke  dalam neraka dunia. Mereka tidak sanggup menghadapi perangai anak dan pasangannya yang banyak menuntut kesempurnaan. Tentu tidak ada yang sempurna karena hanya Tuhan yang maha sempurna. Pengaruh yang baik dari sebuah pernikahan akan membuat orang ingin segera menikah.

Sebaliknya, pengaruh yang tidak baik dari suatu pernikahan akan membuat orang merasa pernikahan hanya sebagai sesuatu yang memberatkan. Bahkan banyak yang tidak peduli dengan pernikahan. Padahal, pernikahan itu adalah taman surga. Rasa tidak percaya diri juga membuat banyak pria tidak sanggup melamar seorang wanita. Mereka merasa bahwa wanita itu banyak menuntut. Sedangkan wanita juga merasa bahwa laki-laki banyak maunya.

Ketakutan demi ketakutan membuat orang merasa bahwa pernikahan tidak memberi mereka apa-apa. Mereka tidak mau terlibat dan masuk ke dalam masalah pelik. Di negara Singapura, orang-orang yang telat menikah ini menjadi permasalahan negara. Bahkan ada perkumpulan dan organisasi khusus ynag dibuat agar orang-orang yang belum menikah dan tidak sempat untuk bersosialisasi bisa menemukan pasangannya. Banyak juga yang memilih internet sebagai fasilitas mencari pasangan.

Rasa tidak percaya dengan orang lain juga menjadi salah satu hal yang membuat orang merasa bahwa pernikahan ini hanya memberikan masalah. Kalau tidak menikah, bagaimana mempunyai anak yang sah dan halal. Padahal negara membutuhkan generasi penerus. Bila orang-orang muda Singapura lebih memilih melakukan seks bebas daripada melakukan seks yang sehat, maka suatu saat orang Singapura itu adalah orang-orang yang berasal dari negara lain dan bukan penduduk asli Singapura.

Jepang juga mempunyai masalah yang sama. Semakin banyak wanita yang tidak mau melahirkan. Mereka lebih memilih untuk tidak menikah. Kalaupun mereka menikah, malah ada yang memilih tidak mempunyai anak. Memang serba salah kalau menikah itu dipandang dari sisi logika saja. Harta itu memang bisa dicari walaupun besarnya rezeki itu bukan urusan manusia. Kalau manusia yang mengatur, pasti tidak akan cukup karena masing-masing ingin memiliki harta yang terbanyak. Untungnya ada Tuhan yang mengaturnya.

Fenomena terlambat nikah belakangan memperlihatkan kecenderungan yang makin berat. Dari segi jumlah, orang yang mengalami keterlambatan menikah terus meningkat secara signifikan, terutama di kota-kota besar. Kasus ini bukan hanya menimpa kaum laki-laki, namun tak sedikit pula para wanita yang mengalaminya. Bahkan kasus ini juga tak memandang profesi maupun latar belakangnya. Apalagi penyebab terjadinya kasus semacam ini cukup variatif.

Begitu juga dari segi umur, rata-rata mereka yang mengalami ‘nasib’ semacam ini boleh dikata telah berusia lewat dewasa, atau di atas 30 tahun. Bahkan tak sedikit orang yang telah berumur di atas 40 tahun yang juga belum menikah. Meski jumlah ataupun data mereka sulit diperoleh, namun besarnya kasus psikologi ini terlihat pada besarnya jumlah orang yang mendaftar di berbagai biro jodoh yang ada.

Pembiaran
Apa yang menarik dari fenomena terlambat menikah semacam ini ? Ada orang yang mengatakan bahwa masalah cinta atau jodoh lebih bersifat privat dan merupakan hak asasi yang tak boleh dicampuri orang lain. Tak sedikit pula yang menganggap masalah ini bukan problem ataupun sebuah kasus psikologi karena bersifat sangat manusiawi. Akibatnya, kasus-kasus terlambat menikah sering kali mengalami ‘pembiaran’ dan hanya bisa ditangani oleh orang yang bersangkutan. Padahal, ada banyak hal yang berkaitan dengan telat nikah ini.

Ada sejumlah alasan ataupun penyebab terjadinya kasus ‘lajang lapuk’ semacam ini. Di antaranya ada yang dikarenakan pengalaman atau masa lalu cintanya yang cukup berat sehingga memberikan trauma yang membekas dan tidak mudah disembuhkan. Ada yang disebabkan faktor fisik atau penampilan, ada pula akibat kurang pandai dalam bersosialisasi. Selain itu ada pula karena alasan mengejar karier, belum ada yang cocok, ataupun alasan lain yang lebih bersifat pribadi.

Tekanan Sosial
Anggapan semacam ini sebenarnya cukup berbahaya. Fenomena terlambat menikah, berhubungan dengan masalah psikologis, biologis, serta rasa aman sebagai warga negara. Tak sedikit para ‘jomblo telat’ ini yang mengalami tekanan ataupun rasa malu. Hal ini terjadi akibat pandangan minor masyarakat terhadap mereka. Tak jarang pula mereka merasa seperti dikucilkan dari komunitas sosial di sekitarnya. Bila tidak kuat, rasa depresi bisa berlangsung lama.

Sebuah penelitian yang dilakukan Ruang Sahabat Keluarga, sebuah lembaga konsultasi psikologi di Yogyakarta menemukan adanya semacam efek domino yang cukup berbahaya dari fenomena ini. Tak sedikit kasus ini menimbulkan tekanan psikologis dan depresi yang berat. Dan kasus ini makin berat dirasakan oleh kaum perempuan.

Selain pandangan minor dan tekanan sosial yang diterimanya, kaum perempuan ini mengalami ketakutan terhadap menurunnya kemampuan reproduksi seiring usianya yang terus bertambah. Akankah kita membiarkan masalah psikologi ini berkembangan menjadi problem sosial?


*NB : Reblog dari Anne Ahira

Sunday, 16 February 2014

KARENA BU RISMA

Bismillahirrahmanirrahim..
Oke, sebetulnya kontributor sontoloyo ini belum ijin sama empunya blog buat ngisi. Cuman desakan lingkungan *caelah* udah sangat kuat. (1) teman sebaya yang ngojok-ngojokin buat nulis di laman ini lagi; (2) kasus di lapangan *emang mau nulis apaan sampe bawa kasus segala* yang udah menggila, ntar diceritain; (3) abis nonton Mata Najwa edisi Bu Risma sampe meleleh air mata, jadi pengen berjuang bareng semampu yang saya bisa; (4) kemaren kakak kelas ngeshare video dan kayaknya saya nemu benang baru (dari kasus yang ntar saya ceritain) dan penting buat saya tulis ulang supaya bisa saya runut benangnya biar ga kusut dikepala (kepentingan pribadi).
videonya ada disini :
Cukup sekian aja yang bikin saya bulet untuk nulis lagi disini. Dan sebenernya saya rada2 ragu tadi, mau nulis disini atau di blog pribadi, tapi karena nilai yang saya bawa bakal kental banget dengan prinsip hidup, saya pilih disini karena saya memposisikan diri saya dengan identitas muslim, bukan pribadi saya sebagai manusia aja. Sebagai manusia, nilai yang saya anut bisa jadi salah, tapi nilai yang diajarkan Islam sudah pasti benarnya.
Karena degdegan takut salah nulis juga, saya tadi ngeberaniin diri nulis setelah saya nadzar baca Quran dulu.. semoga Allah ngasih lidah yang lurus supaya ga ada misunderstanding dan semoga pesan yang mau saya sampaikan bermanfaat buat semua.
Saya mau memulai tulisan ini dengan mengutip surat Al-Mu’minun 1 – 11 yang masyaAllah adalah surat yang saya baca sebelum nulis ini dan nyambung sekali dengan pembahasan. Mestakung?
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Demikian terjemahan surat itu. Allah personal sekali menuntun saya baca surat itu dengan ending kebaikan, karena Allah juga Mahatau kalo saya lebih kena dinasehatin baik-baik daripada ditakut2in api neraka.
Huff.. saya bingung mulai dari mana. Mulai dari informasi yang dikasih sama Bu Risma aja ya.. mengenai PSK usia 60 tahun dengan pelanggan anak SD/SMP dengan bayaran seribu-duaribu rupiah. Innalillahiwainnailaihirajiun.. Sedih? Alhamdulillah.
Sebetulnya, kasus kayak gini masih sangat banyak asal kita kuat mental baca dan nonton berita.
Kalo orang-orang ribut soal si neneknya, coba kita nengok ke anaknya. Adekku sayang, apa yang ada dipikiranmu sampai kamu ingin melakukan hal yang belum pantas untukmu? Ok, tahan pembahasan disini dulu ya. Saya mau cerita obrolan saya sama temen sekantor kemarin pagi. Oia, saya saat ini bekerja di Yayasan Kita dan Buah Hati, silakan googling kalo ingin tau lebih jelas, singkatnya Yayasan ini didirikan dan dipimpin oleh pejuang yang memerangi pornografi di Indonesia sampai berhasil membuat RUU Pornografi dan Pornoaksi disahkan oleh DPR RI pada 2009 silam. Ibu Elly Risman. Psikolog dan Mahaguru-nya para pakar parenting di Indonesia.
Pagi itu, sambil nunggu jam masuk kantor, kami diskusi soal perilaku anak pra remaja (8-12 tahun). Kantor kami kuat dalam hal riset. Semua materi yang dibawa oleh trainer kami, selalu based on research. Diskusi kami berlandas pada hasil riset Divisi Anak dan Remaja (DIAR). saya yang memulai diskusi karena saya sedang merapikan pekerjaan saya yang melibatkan data itu. Saya terbengong-bengong ketika membaca hasil riset DIAR terhadap anak SD kelas 5 dan 6 yang menampilkan data kualitatif mengenai persepsi dan pertanyaan anak tentang “pubertas”, “pacaran”, dan “seks dan perilaku seksual”. Bergidik bacanya. Ya Allah sayangku, kalian sudah tau sejauh ini kah? Bahkan ada beberapa istilah yang harus saya googling karena sebagai remaja usia 26 tahun saya gagal faham. Tak usahlah saya share disini yaa.. Menariknya, hasil riset itu menunjukkan hasil yang berbeda signifikan antara persepsi anak pra remaja putra dan putri. Anak putra memiliki persepsi dan pertanyaan yang cenderung ‘liar’ daripada anak putri.
Singkat cerita, diskusi kami mengarah kepada mengapa polanya demikian. Sebelumnya, saya sempat membaca bahwa hormon yang mengatur perasaan intim jangka pendek (maaf, libido) sangat berbeda dengan hormon yang mengatur perasaan intim jangka panjang (menjalin hubungan, atau anak jaman sekarang menyebutnya pacaran).
Hormon yang mengatur perasaan intim jangka pendek adalah dopamin yang menimbulkan sensasi senang dan puas. Sedangkan hormon yang mengatur perasaan intim jangka panjang adalah oksitosin, hormon yang sama dikeluarkan oleh ibu yang menyusui sehingga anak bayi bisa nempel sama emaknya dan merasa nyaman (lebih untuk memperkuat hubungan batin).

 Dopamin adalah hormon yang diatur oleh kelenjar dalam otak yang disebut pituitari. Pituitari aktif karena apa? Karena ada rangsangan dari hipotalamus. Hipotalamus ngapain ngaktifin pituitari? Dia punya informasi dan menyampaikan pada pituirari. Informasi dapat dari mana? Dari APA YANG KITA LIHAT.
Ketika pituitari aktif, ia akan memerintahkan testis untuk menghasilkan testosteron. Testosteron ini yang menciptakan dorongan melakukan aktifitas seksual. Testosteron ini yang mengatur pituitari menghasilkan dopamin, sehingga ketika dorongan aktifitas seksualnya terpenuhi, dopamin ini akan dilepaskan dan menciptakan perasaan senang dan puas. Ovarium juga menghasilkan testosteron tapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit daripada testis dan itupun langsung dikonversi menjadi estrogen untuk mematangkan sel telur. Yang punya testis siapa? Anak putra kan? Jadi yang jumlah testosteronnya lebih banyak siapa? Anak PUTRA! Wajar ketika ada anak putri yang nanya, “kak, kenapa sih anak cowo suka ngeres?”
 Maka menjadi sangat wajar ketika di usia yang sama, dengan paparan lingkungan yang sama, anak PUTRA menjadi jauh lebih sexually active daripada anak putri. Oleh karenanya pertanyaan putra mengenai seks dan seksualitas sangat liar dan jumlahnya mencapai 138 pertanyaan berbeda dari 50 responden. Sedangkan pertanyaan putri masih sangat selugu usianya dan lebih banyak mengenai “kapan sih pacaran dibolehkan?” atau “menstruasi itu apa?” dengan jumlah pertanyaan berkisar 30 jenis dari 50 responden.
Oh, ada data lucu, dari hasil riset mengenai pacaran, ga satu persenpun anak laki bilang mereka pacaran. Sedangkan di hasil putri 4% mereka bilang sedang pacaran. Jadi, jangan-jangan bocah-bocah tengik berkromosom XY itu ga ngakuin pacarnya :)) ..kasian deh adek-adek cewe, kalian ga diakuuuuu.. sayaaaaaanggggg
Sama satu lagi, soal persepsi anak putra dan putri tentang aktifitas pacaran. Man, anak putra jawabnya, “pegangan tangan, ciuman, pelukan, dan satulagi adalah kata yang ga bisa saya tuliskan”, anak putri ga satupun jawab gitu, mereka jawab, “pacaran itu perasaan saling menyayangi antara laki-laki dan perempuan; atau hubungan untuk sampai pada pernikahan”. Ngenes ga loe?
Bahkan kakak-kakak DIAR pernah nemu gambar : anak kecil pacaran, dikepala masing-masing ada baloon, baloon di kepala cewe gambarnya ‘love-hati’, tau ga baloon di kepala cowo gambarnya apa? gambar ‘love-hati’ juga, tapi dibalik. OK, itu gambar apa? udah gede lah yaa.. so? terbuktikan soal mekanisme kerja hormon? Jadi bilang sama adek-adek perempuan kita tersayang, “honey, jangan mau deh ditipu-tipu ama kata pacaran”
Kita lurus lagi. Ibu Risma bercerita, anak-anak yang menjadi pelanggan PSK adalah juga anak-anak yang telah terpapar lingkungan lokalisasi. Artinya, stimulasi anak-anak itu terhadap aktifitas seksual sudah tidak dapat difilter. Mereka sangat sexually active. Bayangkan, dalam kondisi demikian, sedangkan teman sebaya mereka (anak putri) masih belum kepikiran yang begitu-begituan, mau lari kemana anak-anak putra kita tersebut? Ya! Lokalisasi jawabannya.
Sampai sini paham? berlanjut yaa..
Kita mundur ke belakang sedikit, mengenai paparan anak terhadap aktifitas seksual. Hey kalian para wanita yang kelak akan memiliki anak laki-laki, atau kalian yang punya adik laki-laki, dan kalian para lelaki yang akan menjadi penanggung jawab anggota keluarga kalian, berhati-hatilah.. jagalah mereka. Kenapa? Paparan itu halus. Kasus dari ibu Risma adalah paparan ekstrim. Tapi taukah bahwa paparan itu juga bisa sedikit-sedikit disisipi dari hal yang sama sekali tidak kita anggap ‘keterlaluan’?
Iklan handuk, iklan pakaian dalam, iklan sabun, iklan parfum, ah iklan apapun yang menunjukkan keindahan tubuh wanita, itu adalah tombol ON untuk memasukkan konten ‘kotor’ selanjutnya secara bertahap dan bertingkat. Pelaku industri pornografi tau betul hal ini. Riset mereka jauh lebih canggih dari yang kita bayangkan. Randy Hyde, seorang psikolog terapis pornografi sekaligus kolega pakar neurosains Donald Hilton mengatakan bahwa sekali tombol ON itu nyala, kita ga bisa matiin lagi. Kita cuma bisa ngerem dengan susah payah.
Konten ‘kotor’ itu masuk secara bertahap dan samar sekali. Bermula dari legal content seperti iklan, majalah remaja yang menampilkan pakaian kurang bahan, apapun lah yang diijinkan pemerintah kita, yang kita sendiri pun menganggap hal itu lumrah. Kemudian meningkat menjadi soft porn seperti majalah pria dewasa. Kemudian meningkat lagi ke komik dan film hollywood yang punya adegan lalalalanya. Kemudian meningkat lagi ke games tembak-tembakan yang kalo menang dapet hadiah cewe yang boleh diapa-apain (ini yang mengakibatkan munculnya istilah ‘cabe-cabean’, ajib yaa.. bermula dari games!). Dan selanjutnya ke atas sampe muncullah berita-berita kasus perkosaan dan pembunuhan.
Apa yang terjadi pada anak yang terpapar? Kalo yang diliat masih iklan pakean renang sih paling pertama kali responnya kaget, jijik, malu sendiri. Nah, sebelum saya jelasin eskalasinya, saya mau jelasin isi kepala kita dulu ya : OTAK.
Jadi ya temen-temen, Jordan Grafman, PhD, peneliti Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison bilang, pada otak manusia, ada bagian yang didesain khusus oleh Tuhan untuk membedakan manusia dari spesies lain, sebagai spesies paling sempurna, yaitu memiliki kemampuan untuk memilih dan memiliki adab atau nilai-nilai fitrah (kebenaran). Artinya apa? ANAK ITU DILAHIRKAN GA POLOS, TAPI UDAH DI INSTALL NILAI-NILAI KEBAIKAN OLEH PENCIPTANYA.
Bagian mana sih itu? Tuh, dijidat kanan atas alis loe. Pegang tuh, itu namanya Pre Frontal Cortex. Dia direkturnya otak kita. Dia adalah ‘manusia’nya otak kita. Dia adalah bos bijaksana yang bikin loe jadi manusia, karena hewan ga bisa memegang teguh moral dan nilai, karena hewan ga bisa loe tuntut untuk bertanggung jawab apalagi untuk perencanaan masa depan, ga bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan, ga bisa ngontrol diri, ga bisa menerima konsekuensi, dan ga bisa mengambil keputusan berdasarkan logika. Itu kan yang membedakan manusia dari spesies apapun di muka bumi ini? Dan yang saya sebut diatas, adalah fungsi dari PFC sang Direktur.

Kabar buruknya, bagian itu matengnya baru di usia 25 tahun. Gue mendadak inget kalimatnya Uncle Ben di Spiderman 1 pas nyindir Peter yang bandel di usianya yang 25, “Peter, these are the years when a man changes into the man he’s going to be for the rest of his life. Just be careful who you change into.”. (OOT, pelem luar negri emang kuat banget risetnya yak). OLEH KARENA ITU JUGA, wahai orang dewasa, sabar sama anak-anak.. otaknya belum bersambungan.. berhenti marahin anak-anak dan berlaku kasar terhadap mereka, anaknya salah ya orangtuanya yang kudu bener ngasuhnya. Nah, kabar baiknya, kalo pola pengasuhan keluarganya baik, itu direktur bisa mateng lebih cepet.
Paparan pornografi dan nilai-nilai buruk bisa membunuh direktur sangat perlahan. Ini bukan saya yang bilang yaa.. itu yang bilang Dr. Donald Hilton Jr, Psikoterapis dan Ahli Neurosurgical dari University of Texas. Beliau sahabat Ibu Elly dan pernah diundang Buah Hati buat ngadain seminar bareng Kemenkes buat ngejelasin bahwa kerusakan otak orang yang adiksi pornografi itu kalo dilihat di MRI sama persis dengan kerusakan otak orang yang kecelakaan naik mobil ferrari dengan kecepatan sangat tinggi. Kalo narkoba ngerusak otak di 3 bagian, obesitas ngerusak otak di 2 bagian, pornografi ngerusak otak di LIMA bagian.
Gimana caranya? Saya ceritain ya.. sewaktu mata kita melihat gambar berunsur porno, mata kita ga ngirim file berupa gambar kan ke otak? Dia kirim sinyal listrik, langsung dari mata ke otak belakang. trus informasinya dibawa ke bagian yang namanya sistem limbik. Sistem limbik ini yang ngolah data, milah penting apa enggak. Sistem limbik ini akan menganggap penting informasi yang terkait emosi.
Gue tanya lagi, sewaktu loe liat hal berunsur porno, loe kaget kan? atau jijik? atau malu? nah, otak kita mengganggap informasi itu penting karena itu ada emosinya. Disimpenlah ama otak kita. Sekali dua kali, masih berasa jijik kan? buat ngilangin jijiknya, otak kita nolong kita dengan release dopamin untuk membuat hati kita tenang. Semoga aja kita terjaga untuk terus merasa jijik. Ya gue yakin sih loe yang baca ini ngerasa jijik, thanks to your parents yang udah mendidik kita dengan nilai-nilai
Lama-lama kita jadi biasa aja ngeliat yang ‘level’ pornonya sama. Kenapa? Karena selain memberi efek tenang, dopamin ini sifatnya nagih. Sama dengan narkoba.
Tapi, kasusnya akan sangat berbeda untuk anak-anak khusus. Anak khusus tuh siapa? Anak yang mentalnya BLASTed. Apa tuh? Anak-anak yang hidupnya merasa Boring, Lonely, Afraid dan Anxient, Stress, dan Tired. Anak-anak yang bosen yang tiap pulang ke rumah cuma ditanya PR ama Les. Nanya yang laen kek.. Lalu anak-anak yang emak bapaknya sibuk sendiri, meeting lah.. me time lah. Anak-anak yang kalo punya masalah ga tau mesti ngobrol sama siapa karena ga deket sama orang tua. Kumpul sama temen-temen, lah sama aja mereka BLASTednya ama dirinya. Udah gitu, ga ortu, ga sekolah, ga lingkungan, semua nuntut prestasi-prestasi-prestasi. Ga tau apa mereka, anak-anak ini udah belajar sejak umur 5 TAHUN. Padahal otaknya belum siap, otak anak siap dikasih calistung itu umur 7. Please lah.. Bu Elly banget sih Pi! Hahaha, yaiyalah wong ‘cucu’-nya :v
Bu Elly juga sering cerita kasus, yang paling saya inget adalah kasus cabe-cabean yang kemaren sempet rame. Bu Elly ga kaget, lah saya yang kaget kenapa ibu ga kaget. Katanya, karena kasus pertamanya udah beliau hadapi 7 tahun lalu. Belok dikit ya, pengen cerita..
Bu Elly cerita, 7 tahun lalu ada satu sekolah ‘bagus’ yang berlokasi di daerah sekitar Bintaro yang dimana 40 siswanya mengadakan Fight Tournament di Blok M. Dari 40 siswa tersebut, diperoleh 14-15 anak geng motor. Dimana ternyata anak-anak tersebut adalah anak-anak terpintar di sekolahnya. Maka, ketika fenomena cabe-cabean ini muncul, sudah sangat jelas terbaca apa penyebab fenomena ini ada. Menariknya, fenomena yang tertangkap media bahwa cabe-cabean ini adalah gaya hidup anak SMP kelas bawah. Tapi jangan salah, banyak juga anak-anak cabe ini yang berasal dari kalangan menengah atas. Sekolah yang tadi dijadikan contoh adalah salahsatu sekolah anak orang kaya.
Singkat cerita, 14 anak tadi dibujuk dan dikumpulkan, diajak ngobrol. Salahsatu dari 14 anak tersebut menyatakan bahwa dulu ayahnya juga sama seperti dirinya. Jadi ketika ia mengatakan pada ayahnya bahwa ia dan teman-teman sedang mengadakan Turnamen Bertarung, ayahnya justru bertanya apa yang bisa ia bantu. Bahkan anak-anak ini merencanakan Turnamen ini dengan sangat professional. Dan yang paling memprihatinkan adalah hadiah bagi sang juara. Siapa yang menang akan mendapatkan hadiah ‘perempuan’.
Dua minggu kemudian orangtua dari ke-14 anak tersebut diundang untuk mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan Anak oleh Buah Hati. Sayang seribu sayang, orangtua yang hadir hanya 2 orang. Hal ini mencerminkan bahwa penilaian orangtua terhadap anaknya sangat rendah. Dia ga ngerasa kasus anaknya ini lebih penting dari urusan lainnya.
Fenomena cabe-cabean ini hanyalah fenomena yang berulang.
Apa pasal? Lelah. Anak lelah. Sejak usia 5 tahun anak sudah ‘dibebani’ dengan PR dan les.
Balik ke cerita anak SMP ternama tadi. 2 bulan setelah anak-anak itu dikumpulkan, diadakan kembali pertemuan untuk membahas permasalahan yang terjadi pada mereka dan membicarakan masa depan mereka. Apa yang membuat mereka punya ide dan mengadakan Turnamen ‘Adu Jotos’. Menarik, karena “STRES”. Mereka mengatakan bahwa mereka lelah dengan kegiatan yang melulu akademik. Les. Sekolah. Mereka mengatakan, satu-satunya tujuan mengadakan Turnamen tersebut adalah “agar hidup lebih berwarna”.
Dopamin itu sekali lagi, dosisnya kalo udah dikeluarin, kayak narkoba.. nagih.. minta nambah jumlahnya. Misalnya? Kalo kita sengaja atau ga sengaja liat lagi konten porno yang lebih ‘wakwaw’, dopamin keluar makin banyak. Gampangnya gini deh, pernah denger “jangan ke Raja Ampat kalo loe belum kelarin Bunaken, KarJaw, dan Lombok. Ntar semuanya jadi hambar”.
Trus hubungannya ama Direktur yang mati pelan-pelan? Coba liat gambar pathway dopamin yang saya upload di atas. Arah aliran dopamin kan ke bagian PFC, ke rumah direktur. Kalo dopamin banjir, ya loe bayangin ajalah rumah loe kebanjiran. Aktifitas harian loe keganggu kan? Fungsi ‘kemanusiaan’ sang direktur terganggu. Akhirnya jadi disfungsi. Kalo keseringan disfungsi? Lumpuh.. Mati.
Tapi disaat genting kayak gitu, testosteron tetep release. Testosteron nyebar ke seluruh badan, apa akibatnya? wajar kalo di hasil riset ada anak putra yang nanya, “kak, kenapa kalo ga sengaja liat yang porno jadi terangsang?”. Sampe sini doang? Enggak, terus aja naik. Anak yang BLASTed, itu nyari hiburan. Pornografi itu hiburan, karena dopamin yang dihasilkan ngasih efek senang. Menurut loe, anak-anak yang ditemui ibu Risma itu anak BLASTed bukan? Iya, mereka BLASTed. Ketika mereka terpapar, eskalasinya jelas dan jauh lebih cepat karena akses ke level tertinggi (PSK) sangat dekat.
Nah sekarang saya mau jelasin eskalasinya. Kita kunci dulu pemahaman bahwa dopamin itu ngasih efek senang tapi nagih. Di saat bersamaan testosteron tetap dihasilkan tanpa peduli rumah Direktur kebanjiran atau enggak.
Analoginya gini, loe lagi bete dan hauuuuus banget, ada tukang es krim lewat. Loe suka banget Conello Sweetheart Browniesnya Walls. Pas makan, rasanya gimana? Uh seneng banget kan. Lagi bete aja bisa ilang betenya. Dopamin keluar tuh. Seneng. Puas. Besok-besok pas loe bete bakal beli es krim lagi ga? Loe punya duit, beli lagi pasti lah.. Cuman sekarang ada Pisseta. Milih Walls apa Pisetta? Pisseta lah.. lebih enak. Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar lebih banyak. Besok kalo bete lagi pengen makan es krim lagi dong. Kalo punya duit, ada Baskin Robins ama Pisseta, milih Baskin dong. Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi, Puas. Dopamin keluar makin banyak lagi. Walls? Udah lupa tuh, kecuali kalo duitnya cuma cukup buat beli Walls. Eh besokannya bete lagi. Ada Haagendaasz. WHOAAAA HAAGENDAAAASZ. Baskin? Udah ga level lah.
Pornografi? Persis sama. Karena yang kerja sama-sama dopamin. Senyawa kimianya sama. Anak-anak biologi pasti ngerti kalo udah level molekuler, apapun itu jadi ga ada bedanya. Hewan kek, manusia kek, tumbuhan kek.
Anak yang udah pernah terpapar sama komik porno, adegan yang beberapa detik di Twilight misalnya, itu udah ON pathway porno di otaknya. Dan kayak yang Randy Hyde bilang, ga bisa dimatiin, cuma bisa mati-matian di rem. Kalo ga di rem, kasusnya kayak es krim. Pasien Mr JoAnn Hamilton (kemaren bu Elly nge forward email dari temennya yang psikolog terapis adiksi pornografi di Amerika sana) pertama kali terpapar gara-gara buka buku katalog pakaian dalam wanita punya ibunya waktu umur 13 tahun. Karena penasaran, meningkat jadi liat majalah porno. Internet muncul, berselancar lah dia di dunia maya : Internet Pornography. Sampe sekarang usianya 31 tahun, sedang berjuang melawan adiksi pornografi.
Lah itu untungnya pasiennya JoAnn sadar kalo dia harus berhenti. Anak-anak itu? Bahkan dia belum mengerti dirinya sendiri. Kasus video SMP 4? Hei itu anak suka sama suka. Bego ya mereka? ENGGAK! Anak itu langganan piala Juara Fisika. Pintar itu adanya bukan di PFC. Adanya di Cortex. Jadi itu bagian yang berbeda. Cortexnya bagus, tapi PFCnya rusak. Yang ngerekam? Itu anak OSIS dan ROHIS. Ok, speechless. Ngapain sih, sayang? Eskalasinya sedikit-sedikit, yang awalnya geuleuh.. jijik.. kaget.. lalu penasaran.. lalu biasa aja liat orang ciuman atau adegan gituan di film-film. Lalu, anak SMP 4 itu udah sampe pada level “Acting Out”. Memerankan. Memerankan apa? Memerankan komik yang mereka baca, saya ga sudi nyebut judul komiknya disini. Level tertinggi adalah menjadi kasus.
Banyak kasus perkosaan yang bejat banget, semua ngaku kalo mereka perkosa orang karena nonton video porno. Kasusnya dari anak sebagai korban sampe anak sebagai pelaku. Apalagi kasus orang dewasa, bahkan tukang parkir Terminal Pulogadung incest anaknya sendiri. Yang lebih gila lagi kasus di Tasik, anak umur belasan perkosa ayam sampe ratusan dan belasan domba. OTAKNYA DIMANAAAAAA???? Udah rusak, bu. Kasus ini ga akan ketauan kalo bukan karena ada mayat anak SD ngapung setelah diperkosa.
beastiario
Manusia mukanya doang, seluruhnya udah ga bisa dibedain ama binatang. Coba kita cek, bener ga Direkturnya mati? PFCnya rusak? (1) memegang teguh moral dan nilai — TIDAK, bukan manusia = hewan, (2) mampu membuat perencanaan masa depan — TIDAK, boro-boro. Kalo dia merencanakan masa depan dengan baik, dia ga akan jual hari ini dengan kelakuan-kelakuan murahan. (3) bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan –TIDAK. Kalo bisa nunda kepuasan, pas ngeliat bocah pulang sekolah ga kan ujug2 niat perkosa. Bahkan ada kasus di Palembang, 8 anak main ‘gituan’ di BAWAH PANGGUNG ORANG NIKAHAN; (4, 5, dan 6) bisa ngontrol diri, menerima konsekuensi, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan logika –loe tau sendiri lah ya jawabannya. Kalo mau dijelasin neurosainsnya, kalo dopamin, testosteron, dan vasopresin nyampur di kepala loe, LOE-GA-BISA-KENDALIIN-LOGIKA-LOE-LAGI. That’s it. Dalam keadaan kayak apa hal ini terjadi? Jika dorongan melakukan aktifitas seksual sudah sangat tinggi.
Makanya saudara-saudaraku muslim, Allah nyuruh kita ini itu karena Dia sayaaaaaaaaaaaang banget sama kita.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Qs. An- Nuur (24): 30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs. An- Nuur (24): 31)
Saya tau, baca ini menimbulkan luka. Saya sendiri yang nulis pun rasanya sakit. Tapi kita ga boleh diem. Kita harus bergerak. Kita harus melakukan sesuatu. Menyampaikan kebenaran. Semoga cara saya nyampeinnya ga bikin siapapun sakit hati :(
Maaf ya muslimah, mungkin ini pendapat saya, saya bukan ahli tafsir, saya hanya menangkap mengapa Allah memerintahkan kita menutup aurat kita, bukan semata-mata supaya kita lebih mudah untuk dikenal dan tidak diganggu laki-laki yang jahat. Allah memang bilang itu di Al Ahzab : 59, tapi kalo kita udah ngerti sistem kerja otak kita, hormon dalam tubuh kita, perintah Allah itu menjadi sangat masuk akal. Saudara kita yang Muslim juga punya hak untuk menjaga pandangannya, karena dia tidak bisa mengatur sekresi hormon dalam otak dan tubuhnya. Yang bisa mereka lakukan adalah menjaga pandangannya agar mereka mampu memelihara kemaluannya. Apalagi testosteron yang ada dalam tubuh mereka jauh jauh jauh lebih banyak dari yang kita miliki.
Para kakak, para orang dewasa, mau kah kita berjanji untuk melindungi adik-adik kita, anak-anak masa depan bangsa? Mensupport mereka untuk menjadi yang terbaik dari diri mereka sendiri.
Orang bijak bilang, “Jangan kamu tarik anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena kau akan mendapatkan orang dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan”.
Soal gadget, terlalu dini dan tanpa kesepakatan bersama antara orangtua dan anak dalam memberikan gadget juga merupakan isu krusial. Hanya dengan satu buku jarinya, kita mengantar mereka yang kita sayangi berselancar ke dunia tanpa batas. Dimana didalamnya 4200 situs porno diunggah oleh pebisnis pornografi tiap minggunya. Belum lagi film kartun yang mengandung konten porno seperti spongebob, dan konten acara TV kabel yang banyak menayangkan adegan orang dewasa.
Anak, pada saat usia SMP, menunjukkan perubahan seksual sekunder yang nyata pada fisiknya. Ini artinya, hipotalamus telah mengomando kelenjar pituitary untuk mekanisme pelepasan testosterone ke dalam darah. Mekanisme ini secara alami terjadi pada anak sebagai perkembangan seksualitasnya. Namun, stimulus dari luar (baca : video porno dan games dengan konten porno) akan mempercepat releasenya testosteron tadi. Sehingga anak tidak perlu lagi mimpi basah untuk ejakulasi. Mereka telah sexually active dan ironisnya kebanyakan orangtua tidak tau kapan pertama kali anak laki-lakinya ejakulasi. Bahkan orangtua belum menyiapkan anak untuk menghadapi masa ‘mimpi basah’ untuk pertama kali. Orangtua masih saja terus berfokus pada PR-dan-les. Bagaimana mungkin orangtua tiba-tiba akan membicarakan konten “Pornografi” pada anak?
Saya pengen cerita sedikit deh yang Mark B Kastleman bilang dalam bukunya “The Drugs of Millennium Era”. Siapa sih pebisnis pornografi itu? Apa yang mereka mau? Siapa target mereka?
Misal kita ambil contoh Majalah Pria Dewasa, yang mereka mau ya mereka mau dapet uang lah. Targetnya? Pria dewasa eksekutif muda. NON SENSE. Ya, mereka mau dapet duit. Games GTA meraup keuntungan 3 Juta USD setelah dilaunching hanya selama 3 HARI. Siapa yang main? Kan itu mature games, ya yang udah 17+ lah. NOPE. Itu mainan favorit murid-murid saya SEJAK MEREKA SD. Tanya ponakan deh kalo ga percaya. Itu game favorit anak-anak.
Yang disasar pebisnis pornografi itu adik-adik laki kita, yang belum baligh, yang umurnya baru 8 – 10 tahun.
Kenapa? Kenapa anak? Karena neuron di otaknya belum bersambungan. Masa ini adalah masa kritis dimana otak mereka sedang membuat sambungan-sambungan informasi. Dan sudahlah, seluruh dunia tau kalo ngobrolin soal seksualitas pada anak adalah HAL YANG SANGAT TABU. Sehingga orangtua tidak menyiapkan anaknya mengalami masa baligh. Kenapa anak laki? Karena ketika sambungan yang diciptakan pebisnis pornografi itu udah terbentuk dalam otak anak kita, ketika baligh, ketika testosteronnya melejit di masa-masa awal dan mereka tidak mengerti apa yang terjadi karena orangtuanya tidak mengajarkan, BAM! Konten soft porn dan hard porn disebarkan.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka menginginkan terciptanya “perpustakaan porno” dalam kepala anak laki-laki kita, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga mereka akan terus mencari konten porno dari manapun untuk menambah koleksi perpustakaannya. (inget sifat dopamin) –> Hujan uang untuk pebisnis pornografi.
Segitu? Belum.. mereka tau PFC rusak jika terus-terusan kebanjiran dopamin saat anak-anak koleksi informasi untuk perpustakaannya. Maka, mereka benar-benar menginginkan PFC, sang Direktur, mati. Rusak. Supaya apa? Inget pertanyaan dari hasil riset yang nanyain kenapa pas nonton yang porno bisa terangsang? Pebisnis ini menargetkan anak mengalami ejakulasi hingga 33-36 kali, karena setelah itu mereka akan menjadi pelanggan seumur hidup –> Ga perlu susah payah create market lagi. Minimalisir cost marketing.
Yang menyedihkan, matinya sang Direktur ini bahkan bisa membuat anak kehilangan atau kebingungan orientasi seksualnya. Maka muncul generasi LGBT. Lesbian. Gay. Biseksual. Transgender (kecuali yang sindrom Klinefelter). Cek lah, kalo disuruh cerita, udah bisa dipastiin perasaan “penyimpangan seksual” ini mulai dirasa anak sejak kecil walau ga jelas umurnya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Anak akan menjadi FUTURE MARKET. Untuk apa? Bisnis PELACURAN. Mereka sudah punya demand yang dipupuk sejak anak masih kecil, masih belum baligh.
Sampai disini sudah? BELUM. Demand pasti butuh supply. Maka, tercipta satu unit bisnis lagi : WOMEN TRAFFICKING.
Lah, bisnis pelacuran kan dari jaman nabi juga udah ada. Coba baca lagi deh, emangnya pebisnis jaman hong itu ga pake trik yang sama? Yang beda cuman medianya. Jaman dulu gada internet. Produknya mah sama aja. Tuh di kota Kaum Soddom, emang patung ama pahat2annya ga porno semua. SAMA.
Subhanallah.. ampuni hamba yang masih belum bisa ngapa-ngapain :(
Maka, ketika bu Risma nangis dan ga bisa ngomong apa-apa soal pengalamannya mengajar anak yang sekolahnya dekat lokalisasi, saya ngerti. Dan saya jadi pengen teriak, HOI KOH AHOK!!! NGERTI GA?
Ah, sudah.. saya sakit nulis fakta ini.
Apa yang bisa kita lakukan?
Dekat lah pada keluarga. Allah bilang, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6) Kita yang duluan sadar, kita duluan yang punya tanggungjawab soal ini. Jangan sampe adik-adik kita, anak-anak kita menemukan orang yang salah ketika mereka merasa BLASTed. Jadilah orangtua psikologis mereka.
Banyak cari ilmu buat bikin kita PEDE ngobrol soal seksualitas ke anak-anak dan adik-adik kita. ASLI GA MUDAH buat ngomongin ini. Tempat saya kerja ada workshop dan pelatihannya. Gimana caranya ngajarin anak mengenal bermacam sentuhan, supaya anak punya sikap asertif terhadap perlakuan orang lain. Kasusnya anak-anak korban pencabulan dan perkosaan dimulai dari dia ga tau gimana caranya nolak ajakan orang lain dan gimana caranya tau kalo orang yang dia hadapi punya nafsu busuk.
Yang berhubungan dengan anak dan remaja, entah itu sebagai orangtua, guru, kakak, om, tante, obrolin bahaya pornografi pada mereka. Ajari caranya membatasi diri dari konten-konten seperti itu. Dukung mereka untuk fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan passion mereka. Buat mereka sibuk mempersiapkan diri menjadi Their Best in The Future.
Satu lagi, tempat saya kerja sedang menggodok gerakan untuk membuat konten alternatif untuk mengisi kekosongan dalam jiwa anak yang kita semua ga bisa mengharapkan orangtuanya bisa protect mereka. Kita udah ga bisa pake cara-cara lama dengan slogan ANTI-pornografi. Kita berusaha menawarkan KONTEN BAIK. PERANG VALUE. Kalo mau gabung dalam merumuskan gerakan ini, hayuk! Seneng banget. Kontak aja saya kalo tergerak untuk berjuang bareng. Kita buat produk yang disukai anak-anak, sampe akhirnya nilai-nilai yang kita bawa jadi LIFE STYLE mereka. Harapannya, kita udah ga perlu lagi capek2 perang head to head dengan pebisnis pornografi, karena dengan apa yang kita punya sekarang, rasanya kita ga mungkin menang. Tapi kita bisa menciptakan anak berkarakter tangguh yang IMUN (bukan steril) terhadap konten ‘kotor’ semacam itu dan berlalu sambil berkata, “hah? liat kayak gituan? Maaf ya jamannya udah lewat. Kuno. Itu ga gue banget”. KITA MENCIPTAKAN GENERASI IMUN yang berkarakter tangguh, demi siapa? Demi mereka dan generasi yang akan kita tinggalkan.
Sebagai penutup, saya kutipkan satu surat cintaNya :
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa : 9)

UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN YANG BEBAS KORUPSI, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL PADA TUBUH TNI

A.     LATAR BELAKANG
Cita–cita didirikannya negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencapai masyarakat adil dan makmur. Salah satu komponen untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah penyelenggaraan negara yang efisien, efektif, dan bersih dan praktek-praktek yang merugikan kepentingan negara dan bangsa. Penyelenggaraan negara seperti di atas dapat terlaksana apabila aparatur negara termasuk aparatur pemerintah di dalamnya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, profesional, transparan, akuntabel, taat pada aturan hukum, responsif dan proaktif, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dan bukan mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok atau partai yang berkuasa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Kondisi yang dijumpai selama ini, ternyata berbeda dengan harapan di atas. Selama tiga dekade terakhir, telah terjadi pemusatan kekuasaan, wewenang, dan tanggungjawab pada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam penyelenggaraan negara. Akibatnya, Lembaga Tertinggi dan Lembaga-Lembaga Tinggi Negara lainnya tidak dapat berfungsi dengan baik, dan partisipasi masyarakat dalam memberikan kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak dapat berkembang. Akibat lainnya, kegiatan penyelenggaraan negara cenderung mengarah pada praktek-praktek yang lebih menguntungkan kelompok tertentu yang pada akhirnya  menyuburkan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang melibatkan para pejabat negara dengan para pengusaha sehingga merusak sendi-sendi penyelenggaraan negara dalam berbagai aspek kehidupan nasional.
Korupsi sudah merupakan masalah yang kronik yang terjadi di bangsa Indonesia. Fenomena-fenomena yang terjadi adalah budaya permisif yang timbul di masyarakat dimana haus akan hadirnya Negara yang bebas dari korupsi tetapi masih mempraktekkan perilaku perilaku koruptif, Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi juga masih jalan ditempat khususnya pada aparat kejaksaan dan kepolisian, sektor pelayanan publik yang cenderung birokratis dan tidak efisien, sektor swasta yang juga tak sungkan mempraktikan upaya-upaya korupsi demi keuntungan yang sebesar besarnya dan yang paling penting adalah sistem pemilihan pemimpin di legislative dan eksekutif yang boros juga jadi penyebab suburnya korupsi.
TNI merupakan salah satu lembaga independen negara yang mempunyai tugas sebagai pelayanan publik yang bersifat memenuhi kepentingan umum dan tidak berorientasi mencari keuntungan, tetapi membantu masyarakat Indonesia demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Apabila beberapa waktu lalu, lembaga independen lainnya berhasil dimasuki oleh KPK karena terbukti pejabat didalamnya melakukan tindak korupsi, lain halnya dengan TNI. Lembaga TNI cukup sulit untuk dimasuki KPK karena KPK tidak memiliki kewenangan yang memadai sehingga tak mampu memeriksa korupsi di tubuh TNI karena undang-undang menyebutkan pengadilan untuk TNI berada di tangan peradilan militer. Apabila KPK ingin memeriksa TNI maka harus terlebih dahulu dilakukan judicial review terhadap UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Meskipun demikian, telah banyak pemberitaan di media yang menyangkut keterlibatan TNI dalam usaha KKN uang negara bahkan dinilai lebih banyak daripada Polri, contohnya adalah kasus korupsi Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan (BPTWP) TNI Angkatan Darat. Tiga prajurit TNI sudah divonis 9-13 tahun penjara dalam kasus itu. Selain itu, pada 2012 lalu, sejumlah LSM pernah melaporkan dugaan korupsi pembelian enam pesawat
Sukhoi yang diduga merugikan negara sebesar Rp 500 miliar kepada KPK. Namun beruntungnya, hingga kini belum ada kelanjutan dari kasus tersebut.
Salah satu potensi korupsi di tubuh Kementerian Pertahanan adalah pengadaan alat utama sistem persenjataan alias alutsista. Majalah TEMPO pernah mengupas tentang makelar yang terlibat dalam proyek pengadaan alutsista. Proses kongkalikong itu membuat harga alutsista menggelembung dan tentu saja ini merugikan negara. UU Peradilan Militer memang menghambat masuknya KPK untuk menyelidiki kasus korupsi di TNI. Karena,  yang punya kewenangan menahan anggota tentara yang bermasalah adalah polisi militer dan proses hukumnya pun secara militer. Tahun ini, Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran Rp 16 triliun lebih untuk pengadaan alutsista. Dana yang besar itu tentu rawan untuk diselewengkan. Panglima TNI Moeldoko sendiri sudah berjanji akan melibatan KPK dalam semua proyek pengadaan alutsista.
Namun yang terpenting disini adalah seluruh komponen TNI baik dari atasan hingga bawahan harus menjaga lembaganya agar menjadi lembaga yang bersih, bebas dari KKN, transparan, dan akuntabel, meskipun demikian telah banyak pihak yang mulai melirik banyak terjadinya KKN di tubuh TNI, salah satunya KPK. Namun masih belum terlambat untuk menjadikan TNI sebagai lembaga yang bersih KKN, transparan, dan akuntabel, maka dalam essay ini, penulis akan menguraikan tenatang upaya-upaya yang dapat dilakukan guna mengoptimalkan pelayanan yang bebas korupsi, transparan, dan akuntabel pada tubuh TNI.

B.      LANDASAN TEORI
1.      Korupsi
1.1 Pengertian Korupsi
Korupsi secara etomologis berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Kemudian Robert Klitgaard dalam bukunya Controlling Corruption (1998) yang dikutip oleh Wiwit (2010) mendefinisikan korupsi sebagai "tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan Negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri); atau untuk melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi". Menurut Komberly Ann Elliott dalam Corruption and The Global Economy yang dikutip oleh Wiwit (20101) menyajikan definisi korupsi, yaitu "menyalahgunakan jabatan pemerintahan untuk keuntungan pribadi".
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
a)      memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
b)      penggelapan dalam jabatan;
c)      pemerasan dalam jabatan;
d)      ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara);
e)      menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara)
Sedangkan berdasarkan syed husen alatas (1997) yang dikutip didalam    (http://leinadunam.blogspot.com/2010/05/memahami-korupsi-dan-modus-operandinya.html)   secara sosiologis korupsi terdiri dari :
a)       Korupsi transaktif (transactive corruption). Jenis korupsi ini disebabkan oleh adanya kesepakatan timbal balik antara pihak pemberi dan pihak penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan secara aktif merekamengusahakan keuntungan tersebut.
b)       Korupsi yang memeras (extortive corruption). Pemerasan adalah korupsi di mana pihak pemberi dipaksa menyerahkan uang suap untuk mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya atau sesuatuyang berharga baginya.
c)       Korupsi defensif (defensive corruption). Orang yang bertindak menyeleweng karena jika tidak dilakukannya, urusan akanterhambat atau terhenti (perilaku korban korupsi dengan pemerasan, jadi korupsinya dalamrangka mempertahankan diri).
d)       Korupsi investif (investive corruption). Pemberian barang atau jasa tanpa memperoleh keuntungan tertentu, selain keuntungan yang masih dalam angan-angan atau yang dibayangkan akan diperoleh di masa mendatang.
e)       Korupsi perkerabatan atau nepotisme (nepotistic corruption). Jenis korupsi ini meliputi penunjukan secara tidak sah terhadap Sanak-Saudara atau teman dekat untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan. Imbalan yang bertentangandengan norma dan peraturan itu mungkin dapat berupa uang, fasilitas khusus dan sebagainya
f)        Korupsi otogenik (autogenic corruption). Bentuk korupsi yang tidak melibatkan orang lain dan pelakunya hanya satu orang saja.
g)      Korupsi dukungan (supportive corruption). Korupsi yang dilakukan untuk melindungi atau memperkuat korupsi yang sudah ada maupun yang akan dilaksanakan.

1.2 Penyebab Korupsi
     Banyak teori yang membahas mengenai penyebab timbulnya korupsi. Teori GONE yang dicetuskan oleh Jack Bologne menguraikan bahwa akar penyebab korupsi berasal dari greed (keserakahan), opportunity (kesempatan), need (kebutuhan) dan Exposes (hukuman).
Keserakahan timbul karena adanya sifat tidak pernah puas yang dimiliki oleh manusia. Dengan penghasilan yang sudah tinggi pun jika dikuasai keserakahan yang dilandasi akan rasa tidak pernah puas akan kebutuhan yang dipenuhi maka korupsi pun akan dilakukan.
Kesempatan merupakan suatu keadaan yang menjadi faktor penarik tindakan kriminal. Didalam tindak pidana korupsi, kelemahan peraturan  ataupun kekuasaan yang dimiliki menjadikan seseorang memiliki kesempatan untuk melancarkan aksinya.
Need atau kebutuhan merupakan salah satu penyebab lain dari korupsi. Jika pada keserakahan didorong oleh rasa tidak pernah puas, maka kebutuhan menyebabkan korupsi dikarenakan adanya keadaan yang mengharuskan seseorang untuk memberanikan diri melakukan perbuatan korupsi tersebut. Hal ini yang mungkin bias memicu timbulnya korupsi di tubuh TNI karena minimnya kesejahteraan yang diterima.
Ekposes/ hukuman menjadi salah satu penyebab korupsi karena jika hukuman yang diterapkan kepada para koruptor lemah ataupun penegakan hukumnya bisa dilakukan hanky panky tentunya tidak aka efek jera dalam penindakan korupsi tersebut.
Keempat faktor greed, opportunity, need dan expose diatas bisa saling berdiri sendiri atau bisa juga timbul menjadi faktor faktor yang saling mendukung untuk mendorong seseorang melakukan perbuatan korupsi.

1.3 Dampak Korupsi
     K.A Abbas (1975), korupsi berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi, ekonomi, dan individu. Bahaya korupsi bagi kehidupan diibaratkan bahwa korupsi adalah seperti kanker dalam darah, sehingga si empunya badan harus selalu melakukan “cuci darah” terus menerus jika ia menginginkan dapat hidup terus. Secara aksiomatik, akibat korupsi dapat dijelaskan seperti berikut:
a.       Bahaya korupsi terhadap masyarakat dan individu.
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik
b.      Bahaya korupsi terhadap generasi muda.
Salah satu efek negatif yang paling berbahaya dari korupsi pada jangka panjang adalah rusaknya generasi muda. Dalam masyarakat yang korupsi telah menjadi makanan sehari-harinya, anak tumbuh dengan pribadi antisosial, selanjutnya generasi muda akan menganggap bahwa korupsi sebagai hal biasa (atau bahkan budayanya), sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggungjawab.
c.       Bahaya korupsi terhadap politik.
Kekuasaan politik yang dicapai dengan korupsi akan menghasilkan pemerintahan dan pemimpin masyarakat yang tidak legitimate di mata publik. Jika demikian keadaannya, maka masyarakat tidak akan percaya terhadap pemerintah dan pemimipin tersebut, akibatnya mereka tidak akan akan patuh dan tunduk pada otoritas mereka.
d.      Ekonomi
Korupsi merusak perkembangan ekonomi suatu bangsa. Jika suatu projek ekonomi dijalankan sarat dengan unsur-unsur korupsi (penyuapan untuk kelulusan projek, nepotisme dalam penunjukan pelaksana projek, penggelepan dalam pelaksanaannya dan lain-lain bentuk korupsi dalam projek), maka pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari projek tersebut tidak akan tercapai.
e.       Birokrasi
Korupsi juga menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan meningkatnya biaya administrasi dalam birokrasi. Jika birokrasi telah dikungkungi oleh korupsi dengan berbagai bentuknya, maka prinsip dasar birokrasi yang rasional, efisien, dan kualifikasi akan tidak pernah terlaksana. Kualitas layanan pasti sangat jelek dan mengecewakan publik. Hanya orang yang berpunya saja yang akan dapat layanan baik karena mampu menyuap. Keadaan ini dapat menyebabkan meluasnya keresahan sosial, ketidaksetaraan sosial dan selanjutnya mungkin kemarahan sosial yang menyebabkan jatuhnya para birokrat.

2.      Pengertian Transparan
Transparansi seperti yang digunakan dalam istilah politik berarti keterbukaan dan pertanggung-jawaban. Aturan dan prosedur transparan biasanya diberlakukan untuk membuat pejabat pemerintah bertanggung-jawab dan untuk memerangi korupsi. Bila rapat pemerintah dibuka kepada umum dan media massa, bila anggaran dan laporan keuangan bisa diperiksa oleh siapa saja, bila undang-undang, aturan, dan keputusan terbuka untuk didiskusikan, semuanya akan terlihat transparan dan akan lebih kecil kemungkinan pemerintah untuk menyalahgunakannya untuk kepentingan sendiri.
Dalam tubuh TNI transparansi ini dapat dilakukan seperti transparan saat rekrutmen calon anggota baru dan transparan dalam anggaran dan laporan keuangan baik dalam pembelian alutsista baru, ataupun lainnya.

3.      Pengertian Akuntabel
Akuntabilitas merupakan kewajiban individu-individu penguasa yang dipercaya mengelola sumber daya punlik untuk mempertanggungjawabkan berbagai hal menyangkut fiscal, manajerial, dan program.  Sedangkan menurut Inpres No. 7 tahun 1999, akuntabilitas kinerja adalah perujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Biasanya setiap lembaga harus membuat laporan akuntabilitas kinerja tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsinya. Amanat penyusunan laporan kinerja telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden No 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas kerja instansi pemerintahan ini mewajibkan bagi setiap instansi pemerintah untuk menyusun dokumen perencanaan strategis berupa rencana strategis, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja. Laporan kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas kepada publik sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi. Laporan akuntabilitas kerja juga bermanfaat sebagai alat utama dalam rangka pemantauan, penilaian, evaluasi, dan pengendalian atas kualitas kinerja sekaligus menjadi pendorong perbaikan kinerja dalam rangka terciptanya tata kelola kepemerintahan yang baik.

4.    Upaya Meningkatkan Pelayanan Bebas Korupsi, Transparan, dan Akuntabel
            Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bebas korupsi, transparan dan akuntabel adalah sebagai berikut:
a.         Pemberantasan korupsi pada kehidupan bermasyarakat.
Untuk memberantas korupsi pada kehidupan bermasyarakat maka masyarakat harus memiliki sikap mental kedisiplinan dan taat pada aturan. Jika masyarakat Indonesia menerapkan kedua sifat diatas maka penyebab korupsi yang terkait kesempatan, akan tertutup dengan sendirinya karena pelanggaran yang menjadi celah/ kesempatan bagi aparat khususnya penegak hukum untuk menawarkan patgulipat akan bias dieliminasi bahkan jikapun ada melakukan pelanggaran maka warga akan memilih untuk emngikuti prosedur hukum yang ada.

b.         Pemberantasan korupsi melalui perbaikan penegakan hukum
Pada zaman reformasi berikut ini adalah institusi pemberantas korupsi di Indonesia yang tentunya bergerak dibawah dasar hukum berdasarkan UU 31 tahun 1999 dan UU 20 tahun 2001, yaitu         
a)   Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi)
b)   Komisi Pemberantasan Korupsi
c)   Kepolisian
d)   Kejaksaan
e)   BPKP
f)    Lembaga non-pemerintah: Media massa Organisasi massa (misalnya: ICW).

c.          Pemberantasan korupsi melalui perbaikan pelayanan publik
Berdasarkan Undang Undang nomor  25 tahun 2009 mengenai pelayanan publik, pelayanan public didefinisikan sebagai  kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan Sedangkan Lewis dan Gilman (2005:22) mendefinisikan pelayanan publik sebagai berikut: Pelayanan publik adalah kepercayaan publik. Warga negara berharap pelayanan publik dapat melayani dengan kejujuran dan pengelolaan sumber penghasilan secara tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pelayanan publik yang adil dan dapat dipertanggung-jawabkan menghasilkan kepercayaan publik. Dibutuhkan etika pelayanan publik sebagai pilar dan kepercayaan publik sebagai dasar untuk mewujudkan pemerintah yang baik
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan publik yang prima dan memenuhi asas asas tersebut diatas pemerintah  telah melakukan upaya upaya reformasi birokrasi yang berlandaskan pada kerangka good governance. Reformasi birokrasi ini dilakukan dengan cara penerapan  perbaikan integral pelayanan publik meliputi perbaikan orang, struktur, dan prosesnya. Berdasarkan Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi area yang akan dilakukan perubahan terkait dengan penerapan reformasi birokrasi dan hasil yang diharapkan adalah:
a)       Organisasi. Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
b)      Tatalaksana. Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance
c)      Peraturan Perundang-undangan. Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif.
d)      Sumber Daya Manusia Aparatur SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
e)      Pengawasan. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN
f)       Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi
g)      Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
h)      Mindset dan cultural Set Aparatur Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Dari area area perubahan yang disasar dan hasil yang diharapkan, reformasi birokrasi ini idealnya mampu untuk menjawab segala tuntutan terkait asas asas yang diembankan dalam Undang Undang Pelayanan Publik dan terlebih lagi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

C.      PEMBAHASAN
Tentara Negara Indonesia (TNI) adalah sebagai fungsi pertahanan negara (National Defence) yang mencangkup. komponen TNI terdiri dari  prajurit TNI AD, prajurit TNI AL, dan prajurit TNI AU (Pasal 2 ayat 2).  Adapun tugas TNI adalah sebagai alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan NKRI. Dalam menajalankan tugasnya tentunya TNI memerlukan alutsista yang mendukung dan pada zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono negara Indonesia sedang genjar memperbaharui alutsista yang dimiliki oleh TNI guna menjaga stabilitas NKRI. Tahun ini, Kementrian pertahanan mendapatkan alokasi anggaran Rp 16 triliun lebih untuk pengadaan alutsista. Dana yang besar itu tentunya rawan untuk diselewengkan. Panglima TNI Moeldoko sudah berjanji akan melibatkan KPK dalam semua proyek pengadaan alutsista. Namun, alangkah lebih baik jika TNI benar-benar menggunakan dana tersebut sesuai dengan yang dianggarkan, agar TNI tetap menjadi lembaga yang bersih.
Selain itu celah korupsi pada tubuh TNI tidak hanya pada pengadaan alutsista saja melainkan pada pendaftaran calon anggota baru. Hal ini juga rentan akan adanya KKN. Merekrut anggota dengan cara yang bersih akan menghasilkan anggota-anggota baru yang bersih pula, yang nantinya akan bekerja dengan segenap jiwa dan raga hingga tetesan darah terakhir untuk membela kedaulatan NKRI.
Menghapuskan korupsi di Indonesia memang susah, namun untuk memperbaikinya masih belum terlambat, begitupun pada tubuh TNI. Kemanunggalan TNI dan rakyat adalah kunci kekuatan pertahanan bangsa ini, sehingga ketika rakyat menjadikan korupsi sebagai musuh terbesarnya, maka sebagai “mitra” sejatinya sudah selayaknya TNI bersama rakyat bahu membahu memberantasnya. Menjadikan TNI sebagai lembaga yang bersih dari korupsi, transparan dan akuntabel dapat dilakukan sebagai berikut:
a)      Pada kesempatan korupsi skala kecil, misalnya saat ada kegiatan bulanan hendaknya menuliskan rencana dan laporan kegiatan beserta anggarannya sesuai dengan yang terjadi, dan dipaparkan pada pihak yang berwajib dan anggota secara transparan dan akuntabel.
b)      Pada kesempatan korupsi skala besar, misalnya melibatkan proyek rekanan-rekanan kerja yang biasanya merupakan pemasok perlengkapan atau alutsista militer yang berbiaya milyaran rupiah hingga triliunan rupiah. Hendaknya  menjadi lebih cerdas dalam memilih alutsista yang baik namun tetap dengan harga murah. Menetapkan ketentuan kerjasama yang baik, dan tegas, sehingga tidak dikendalikan oleh rekanan dan membuat laporan pertanggung jawaban keuangan secara riil, transparan, dan akuntabel.
c)      Pada kesempatan rekrutmen calon anggota baru, promosi jabatan, dan kenaikan karir hendaknya memang dilakukan secara transparan dan bersih baik dari awal proses hingga akhir, sehingga benar-benar mendapatkan anggota (putra-putri) yang baik, cerdas, dan memang benar-benar pantas menduduki posisinya.
d)      Memberikan kehidupan atau kesejahteraan yang setimpal bagi anggota TNI dan keluarganya dengan kinerja berat yang harus mereka lakukan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Apabila telah mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan yang cukup maka akan sedikit mengurangi adanya korupsi.
e)      Mengikutsertakan pihak-pihak lain yang terkait untuk turut mengawasi aliran anggaran dana misalnya KPK agar pelaksanaan anggaran di tubuh TNI transparan dan akuntabel.
f)       Menjalankan agenda reformasi birokrasi dengan arah yang lebih jelas dengan mengarah pada hal berikut :
-          Perampingan structural dengan lebih memperkaya jabatan yang bersifat fungsional
-          Pembuatan SOP harus disertai dengan indikator kecepatan dan kualitas
-          Melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan mengedepankan kompetensi dan memiliki standar kinerja yang jelas
-          Ditetapkan dan diterapkannya standar pelayanan minimal bagi seluruh jenis pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah

D.     KESIMPULAN DAN SARAN
Korupsi sudah merupakan masalah yang kronik yang terjadi di bangsa Indonesia. Fenomena fenomena yang terjadi adalah budaya permisif yang timbul di masyarakat dimana haus akan hadirnya Negara yang bebas dari korupsi tetapi masih mempraktekkan perilaku perilaku koruptif, Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi juga masih jalan ditempat khususnya pada aparat kejaksaan dan kepolisian, sektor pelayanan publik yang cenderung birokratis dan tidak efisien, sektor swasta yang juga tak sungkan mempraktikan upaya upaya korupsi demi keuntungan yang sebesar besarnya dan yang paling penting adalah sistem pemilihan pemimpin di legislative dan eksekutif yang boros juga jadi penyebab suburnya korupsi
Akar penyebab korupsi berasal dari greed (keserakahan), opportunity (kesempatan), need (kebutuhan) dan Exposes (hukuman).
Tentara Negara Indonesia (TNI) adalah sebagai fungsi pertahanan negara (National Defence) yang mencangkup. komponen TNI terdiri dari  prajurit TNI AD, prajurit TNI AL, dan prajurit TNI AU (Pasal 2 ayat 2).  Adapun tugas TNI adalah sebagai alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan NKRI. Dalam menjalankan tugasnya tentu TNI tidak terlepas dari ancaman terjadinya ancaman korupsi. Oleh karena itu menjadikan TNI sebagai lembaga yang bersih dari korupsi, transparan dan akuntabel dapat dilakukan sebagai berikut:
g)      Pada kesempatan korupsi skala kecil, misalnya saat ada kegiatan bulanan hendaknya menuliskan rencana dan laporan kegiatan beserta anggarannya sesuai dengan yang terjadi, dan dipaparkan pada pihak yang berwajib dan anggota secara transparan dan akuntabel.
h)      Pada kesempatan korupsi skala besar, misalnya melibatkan proyek rekanan-rekanan kerja yang biasanya merupakan pemasok perlengkapan atau alutsista militer yang berbiaya milyaran rupiah hingga triliunan rupiah. Hendaknya  menjadi lebih cerdas dalam memilih alutsista yang baik namun tetap dengan harga murah. Menetapkan ketentuan kerjasama yang baik, dan tegas, sehingga tidak dikendalikan oleh rekanan dan membuat laporan pertanggung jawaban keuangan secara riil, transparan, dan akuntabel.
i)        Pada kesempatan rekrutmen calon anggota baru, promosi jabatan, dan kenaikan karir hendaknya memang dilakukan secara transparan dan bersih baik dari awal proses hingga akhir, sehingga benar-benar mendapatkan anggota (putra-putri) yang baik, cerdas, dan memang benar-benar pantas menduduki posisinya.
j)        Memberikan kehidupan atau kesejahteraan yang setimpal bagi anggota TNI dan keluarganya dengan kinerja berat yang harus mereka lakukan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Apabila telah mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan yang cukup maka akan sedikit mengurangi adanya korupsi.
k)      Mengikutsertakan pihak-pihak lain yang terkait untuk turut mengawasi aliran anggaran dana misalnya KPK agar pelaksanaan anggaran di tubuh TNI transparan dan akuntabel.
l)        Menjalankan agenda reformasi birokrasi dengan arah yang lebih jelas dengan mengarah pada hal berikut :
-          Perampingan structural dengan lebih memperkaya jabatan yang bersifat fungsional
-          Pembuatan SOP harus disertai dengan indikator kecepatan dan kualitas
-    Melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan mengedepankan kompetensi dan memiliki standar kinerja yang jelas
-        Ditetapkan dan diterapkannya standar pelayanan minimal bagi seluruh jenis pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah

DAFTAR PUSTAKA
Lasantu, Arief. ___. Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jakarta : DIV Kurikulim Khusus BPKP, STAN.

Suyanto, Djoko. 2013. Akuntabilitas Kinerja. Jakarta: Kemenko Polhukan RI.

Budi, Johan. 2013. KPK Tingkatkan Kerjasama dengan TNI. (online: diakses pada 16 Februari 2014) (http://kpk.go.id/id/nukpk/id/berita/siaran-pers/169-kpk-tingkatkan-kerja-sama-dengan-tni).


Anonim. 2014. KPK Mulai Sasar Kasus Korupsi di TNI. (online: diakses pada 16 Februari 2014)  ( http://www.portalkbr.com/opini/editorial/3087266_4307.html).

*NB : essay di atas masih sangat kurang sekali sehingga butuh penyempurnaan melalui saran dan kritik yang membangun dari pembaca